Sabtu, 2 Februari 2008
18.30 – 22.00
Museum Sejarah Jakarta | Museum Fatahilah
Jl. Taman Fatahilah No. 1 Jakarta-Kota
Rp. 70.000 (tujuhpuluh ribu)
Makan Malam, Tiket Masuk Museum, Pin, Tour Guide, Nonton
Film Tempo Doeloe, dan masih banyak lagi,,,
Pendaftaran dan Informasi: 9970-0131
Kartum Setiawan: 0817 994-0173
E: kartum_boy@yahoo.com
jelajahbudaya@yahoogroups.com
Stadhuis….
Di tengah - tengah padatnya kota Jakarta tersisip sebuah bangunan tua warisan kolonial Belanda yang masih berdiri nan megah dengan menara yang menjulang tinggi seakan hendak menggapai langit.
Balai Kota Batavia (Stadhuis) yang kini dikenal dengan Museum Sejarah Jakarta menyimpan seribu satu cerita dibalik tembok putih bangunan abad ke-18. Menyisir ruang-ruang yang dahulunya dihuni oleh para petinggi VOC dengan penjara bawah tanah tempat para pesakitan ditahan. Cut Nyak Dien, Untung Suropati dan Pangeran Diponegoro pernah mendekam di sel-sel sempit berlangit-langit rendah melengkung, berdinding beton yang kekar dan seram karena kurangnya cahaya dari luar dengan kaki di ikat bola-bola besi.
Budak belian yang sekiranya memiliki kesalahan tak berarti, pemberontak-pemberontak dalam kerusuhan Cina serta Sarah Speck, putri seorang anggota Dewan Hindia yang ketahuan pacaran hingga tengah malam dengan Pieter J. Cortenhoeff di rumah Gubernur Jenderal VOC JP Coen, gadis berumur 13 tahun ini harus menahan malu ketika didera dengan badan setengah telanjang di pintu gerbang Stadhuis.
Tak heran jika gedung ini pun dikenal dengan nama "Gedung Bicara" mengingat seribu satu cerita yang menyertai perjalanan sejarahnya...
Ingin tahu lebih lanjut cerita-cerita yang tersembunyi di Museum Sejarah Jakarta serta alun-alunnya (Stadhuisplein) dengan lampu hias nan cantik?
Saksikan dan buktikan sendiri.